Senin, 20 Oktober 2008

Sakit Kepala Hilang dengan Ear Candle

By Republika Contributor
Sakit Kepala Hilang dengan Ear Candle

Anda sering mengeluh sakit kepala, migrain atau vertigo? Jangan buru-buru menganggap ada yang salah pada kepala Anda. Coba cek dahulu telinga Anda siapa tahu sumber masalah ada di sana.

Kebanyakan orang yang mengeluhkan sakit kepala langsung saja minum obat sakit kepala. Mereka menganggap, dengan cara itu masalah akan selesai. Memang, keluhan akan hilang. Tapi sakit kepala mungkin bakal sering berulang kalau penyebab utamanya belum ditangani.

Bisa jadi, penyebab sakit kepala itu ada di organ tubuh lain, misalnya di telinga. ini bisa saja terjadi karena pusat keseimbangan tubuh ada di telinga. Ketika keseimbangan itu terganggu, entah oleh jamur, radang, atau bisul di dalam telinga, kerja bagian tubuh yang lain juga akan terganggu. Salah satu dampaknya adalah sakit kepala.
Lalu, bagaimana mengatasinya? Tak ada salahnya kalau mencoba ear candle therapy (ECT). Terapi ini menawarkan solusi untuk mengobati dan mengembalikan keseimbangan tubuh.

ECT bukanlah "barang" baru. Sekitar 4.000 tahun lalu suku Indian, penduduk asli daratan Amerika, memanfaatkan ear candle untuk upacara spiritual. Ear candle yang digunakan saat itu terbuat dari kulit jagung yang dilapisi sarang lebah. Sekarang, digunakan kain linen sebagai pengganti kulit jagung. Kualitasnya harus tinggi agar abu bakaran tidak beterbangan. Karena menggunakan sarang lebah, warna ear candle bisa berubah sesuai musim, tergantung pada jenis bunga yang madunya diisap oleh sang lebah.

ECT pada dasarnya sarana untuk mebersihkan telinga. Namun, efeknya ternyata bisa mengobati penyakit seperti gangguan pendengaran, kehilangan keseimbangan, tinitus (telinga berdengung). Karenanya, ECT bisa juga digunakan untuk menyembuhkan atau mengurangi keluhan beberapa penyakit. Umumnya memang yang berkaitan dengan pendengaran. Namun, tidak menutup kemungkinan ECT dapat menyembuhkan penyakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan pendengaran, misalnya migrain, vertigo, sinusitis, bahkan insomnia. vertigo terjadi karena adanya gangguan keseimbangan tubuh akibat tumpukan jamur maupun radang telinga. Penyakit ini bisa disembuhkan karena jamur di telinga berhasil dihilangkan dan radang disembuhkan.

Dalam ECT, ear candle bekerja layaknya vacuum cleaner yang menyedot kotoran. Lilin yang dibakar akan menghasilkan panas. Tekanan udara di atas menjadi lebih rendah sehingga asap putih hasil bakaran lilin masuk ke dalam tehinga. Setelah 3/4 lilin terbakar, asap di dalam telinga pun menjadi jenuh. Dengan adanya aliran udara dan tekanan lebih tinggi, asap putih itu akhirnya keluar dari dalam telinga sambil membawa partikel-partikel yang ada di dalam telinga, termasuk wax yang ada di dalam rumah siput.

Agar terapi membuahkan hasil, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Antara lain tidak berenang selama terapi, atau selalu mengenakan ear plug untuk menjaga agar telinga tidak kemasukan air dan udara. Ear plug ini wajib dipakai saat berenang, mandi, dan berkendara dengan sepeda motor. Pasien juga dianjurkan untuk tidak makan makanan berprotein tinggi yang dapat memicu radang/infeksi seperti seafood (udang, kepiting, ikan asin), telor, dan susu.

ECT memang bukan tanpa risiko. Tapi, risiko itu sangat kecil. Salah satunya, bila diterapi terlalu sering atau terlalu banyak lilin akan membuat radang semakin parah. Pelanggaran terhadap pantangan juga akan menimbulkan risiko. cr1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar